Rabu, 18 Juli 2012

DZIKRULLAH


Ibnu Abbas RA., meriwayatkan, Dzikir kepada Allah merupakan ibadah terbesar dibandingkan ibadah lainnya. Bahkan Allah SWT memberikan jaminan langsung kepada hamba-Nya yang senantiasa berdzikir kepada-Nya. “Ingatlan kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS Al Baqarah 2:152).

Dzikir adalah sesuatu amal ibadah yang sangat strategis bagi umat muslim untuk berkomunikasi dengan Allah SWT.
Dengan berdzikir Allah langsung mengingat kita. Karena itu semakin banyak kita mengingat Allah, semakin kuat pula Allah mengingat kita. Dalam Al Qur’an Allah memerintahkan kaum muslim untuk senantiasa memperbanyak dzikir kepada-Nya. “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS Al Baqarah 33:41). Dzikir harus dilakukan setiap saat, kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan bagaimana pun. Karena Allah akan memberikan beragam keutamaan kepada orang yang banyak mengingatnya. Bahkan Allah akan memerikan sesuatu yang lebih baik kepada ahli dzikir.

Dzikir terbagi menjadi dua macam: 

Pertama: DZikir yang diwajibkan.
Shalat misalnya merupakan termasuk dari dzikir-dzikir yang wajib, karena didalamnya terkandung dzikir-dzikir kepada Allah subahanahu wa ta’ala seperi membaca al Qur’an.
Kedua: Dzikir yang tathawwu’ (yang Mustahab)
Seperti bacaan tasbih (subahanallah), tahlil (laa ilaaha ilallah), Takbir (Allahu Akbar).
Sedangkan apabila ditinjau dari sisi bentuknya.dzikrullah terbagi menjadi dua macam:
Pertama: Dzikir anggota badan Seperti dengan ucapan dan anggota badan. Cara ini dapat dilakukan oleh seseorang mukmin maupun munafiq
Kedua: Dzikir dengan hati. Dimana hati seseorang senantiasa ingat kepada Allah subahanahu wa ta’ala, senatiasa merasa diawasi Allah subahanahu wa ta’ala, sehingga dia berupaya untuk menjalankan perintah-perintah-Nya. Dia Esa-kan Allah subahanahu wa ta’ala dan tidak menyekutukan-nya. Dia menjalankan sunnah atau ajaran Nabi-Nya dan meninggalkan larangannya. Dia senantiasa ta’at kepada-Nya dan jauh dari maksiat. Maka dzikir ini tidak bisa dilakukan kecuali oleh seorang Mukmin. Wallahu a’lam bishawab.

Semoga kita digolongkan orang-orang yang beruntung... amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar